isi hatiku.......
aq sangat ngefans banget ma trio Dki....
saya sangat bangga dengan mereka, mereka sungguh penghibur sejati......
setiap lawakannya sangat khas dengan kepolosan mereka, mereka bertiga sangat setia dan kompak ...
yang bisa memisahkan mereka hanyalah ajal...
ternyata personil mereka pinter banget semuanya, liat aja kuliahnya....
grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (nama asli Nanu Mulyono),Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.
Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMP IX yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personil gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa di tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personil Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka.
diantara personil lainnya mas Dono merupakan yang paling intelektual ,walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.
perjuangan mereka akhirnya menemui hasil:
Setelah puas manggung dan mengobrol di udara, Warkop mulai membuat film-film komedi yang selalu laris ditonton oleh masyarakat. Dari filmlah para personil Warkop mulai meraup kekayaan berlimpah. Dengan honor Rp 15.000.000 per satu film untuk satu grup, maka mereka pun kebanjiran uang, karena tiap tahun mereka membintangi minimal 2 judul film pada dekade 1980 dan 1990-an yang pada masa itu selalu diputar sebagai film menyambut Tahun Baru Masehi dan menyambut Hari Raya Idul Fitri di hampir semua bioskop utama di seluruh Indonesia.
meninggalnya personil Warkop :
Kasino tutup usia di tahun 1997. Setelah Dono juga meninggal di tahun 2001, Indro menjadi satu-satunya personel Warkop. Sedangkan Nanu sudah meninggal tahun 1983 karena sakit liver dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.
Ni daftar film WARKOP terkenal sepanjang masa.
- Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi, Kusno Sudjarwadi
- Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik
- Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi, Dorman Borisman, dan Dana Christina
- GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa, dan Itje Trisnawati
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz dan Dorman Borisman
- IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Alicia Djohar
- Setan Kredit (1981) bersama Minati Atmanegara dan Alicia Djohar
- Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar, dan Pietrajaya Burnama
- Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan Chintami Atmanegara
- Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us
- Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Us Us, dan Nourma Yunita
- Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, dan Aminah Cendrakasih
- Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou, Aminah Cendrakasih, Wieke WidowatiUs Us. dan
- Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier, Leily Sagita, Lia Warokka, Lina Budiarti, Kaharuddin Syah, dan Fanny Bauty.
- Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka, Chintami Atmanegara, Leily Sagita, Wieke Widowati, dan Advent Bangun
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami, dan Wolly Sutinah
- Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
- Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina dan Timbul
- Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok
- Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman, Yurike Prastika, Ira Wibowo, dan Nia Zulkarnaen
- Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin dan Sherly Malinton
- Godain Kita Dong (1989) bersama Liza Patzy, Ida Kusumah dan Tarsan
- Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley dan Eva Arnaz
- Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin dan Sally Marcellina
- Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin dan Sally Marcellina
- Bisa Naik Bisa Turun (1991) bersama Kiki Fatmala dan Sally Marcellina
- Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fotunella, Hengky Solaiman
- Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Fortunella dan Sally Marcellina
- Salah Masuk (1992) bersama Gitty Srinita dan Angel Ibrahim
- Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
- Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati
- Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita, dan HIM Damsyik
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina dan Taffana Dewi
apabila sahabat pingin koleksi film tinggal download di indowebster aja..
semoga perngobanan mereka akan terkenal sepanjang masa.....
apabila anda sepaham dengan saya, coment ya kita berbagi.....
0 komentar:
Posting Komentar